Setiap jenis tikus memiliki karakteristik dan habitat yang berbeda-beda, sehingga memerlukan metode pengendalian yang berbeda pula untuk mengatasi masalah tikus tersebut. Secara umum tikus yang umum ditemukan antara lain:
- Tikus rumah (Rattus rattus): Jenis tikus ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan panjang antara 15-25 cm dan berat sekitar 75-200 gram. Tikus rumah memiliki warna tubuh yang bervariasi, mulai dari coklat hingga hitam.
- Tikus sawah (Rattus argentiventer): Jenis tikus ini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari tikus rumah, dengan panjang antara 18-25 cm dan berat sekitar 150-300 gram. Tikus sawah memiliki warna tubuh yang cenderung keabu-abuan atau kecoklatan.
- Tikus ekor panjang (Rattus norvegicus): Jenis tikus ini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari tikus rumah, dengan panjang antara 20-30 cm dan berat sekitar 200-500 gram. Tikus ekor panjang memiliki warna tubuh yang cenderung kecoklatan atau abu-abu.
- Tikus bambu (Bandicota indica): Jenis tikus ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan panjang antara 20-30 cm dan berat sekitar 200-500 gram. Tikus bambu memiliki warna tubuh yang cenderung kecoklatan atau abu-abu.
- Tikus gunung (Maxomys spp.): Jenis tikus ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan panjang antara 12-20 cm dan berat sekitar 40-100 gram. Tikus gunung memiliki warna tubuh yang cenderung keabu-abuan atau kecoklatan.
Berikut adalah beberapa jenis tikus yang dapat ditemukan di Indonesia beserta pengertiannya:
- Tikus Sawah (Rattus argentiventer): Tikus ini biasanya hidup di lingkungan persawahan atau daerah yang lembap seperti daerah perbukitan dan hutan. Tikus sawah sering kali menjadi hama bagi tanaman padi.
- Tikus Rumah (Rattus tanezumi): Tikus ini biasanya hidup di daerah pemukiman manusia dan menjadi salah satu hama utama di dalam rumah. Tikus ini juga dapat membawa penyakit dan merusak barang-barang yang ada di dalam rumah.
- Tikus Rawa (Rattus palmarum): Tikus ini biasanya hidup di daerah rawa-rawa dan sering kali berada di sekitar perairan. Tikus rawa dapat membawa penyakit seperti leptospirosis dan merusak tanaman yang tumbuh di sekitarnya.
- Tikus Hutan (Maxomys whiteheadi): Tikus ini biasanya hidup di daerah hutan dan perbukitan. Tikus hutan adalah hewan nokturnal yang aktif pada malam hari dan warga sekitar sering memanfaatkannya sebagai lauk makanan.
- Tikus Gunung (Maxomys surifer): Tikus ini biasanya hidup di daerah pegunungan dan terutama pada daerah hutan pegunungan. Tikus gunung bermanfaat bagi warga sekitar sebagai makanan oleh orang-orang di daerah tersebut.
- Tikus Pipit (Mus musculoides): Tikus ini biasanya hidup di daerah perkebunan dan sering kali dijumpai di sekitar tempat-tempat yang banyak pepohonan. Tikus pipit dapat merusak tanaman yang tumbuh di sekitarnya.
- Tikus Kebun (Bandicota indica): Tikus ini biasanya hidup di daerah perkebunan atau lahan pertanian. Tikus kebun dapat merusak tanaman dan menjadi hama bagi petani.
- Tikus Bawah Tanah (Tachyoryctes splendens): Tikus ini biasanya hidup di daerah perbukitan atau lahan pertanian yang berbukit-bukit. Tikus bawah tanah dapat merusak tanaman dan menjadi hama bagi petani.
- Tikus Rantai (Nesokia indica): Tikus ini biasanya hidup di daerah rawa-rawa atau tempat-tempat yang lembap. Tikus rantai dapat merusak tanaman dan membawa penyakit seperti leptospirosis.
- Tikus Lapangan (Rattus tiomanicus): Tikus ini biasanya hidup di daerah lapangan atau lahan terbuka. Tikus lapangan sering kali menjadi hama bagi tanaman dan juga dapat membawa penyakit.
Baca Juga: Pest Control Tikus Spesialis | IMPROCARE
Beberapa jenis tikus yang berada di Indonesia dan sering kita jumpai baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Anda harus memaksimalkan dalam pengendalian hama tikus, karena hewan pengerat ini dapat membawa virus/bakteri untuk manusia dan menimbulkan penyakit yang berbahaya.
Add a Comment